Masa sih gak bisa? Gak mau kali...
Menohok ya mendengar kalimat itu? Kita, ya kita, sering bersembunyi dari peluru yang terang-terangan menunjukkan kita bersalah. Persoalannya sederhana, kita gak mau nolak. Bukannya gak bisa nolak.
Black and White
Kalau dunia sesederhana dua warna itu, hanya ada hitam dan putih, hanya ada benar dan salah, semua akan sangat mudah. Dengan kebenenaran yang tidak selalu mutlak, paling tidak setengah kaki tidak berada di kutub yang berbeda. Korupsi : benar korupsi versus tidak korupsi. Membunuh : benar sampai mati versus tidak sampai mati. Mencuri : benar direncakan versus tidak direncanakan. Menghemat waktu. Kita pun dengan gamblang bisa membedakan, oh ternyata kita cuma gak bisa nolak.
Gray
Lalu bagaimana dengan warna hitam dengan percikan putih, atau si putih dengan noda hitam, bergumul berdua membentuk wilayah ragu-ragu? Salah dan benar sepertinya urusan belakangan.
Semuanya dirangkum menjadi satu hal yang sederhana :
hal itu adalah soal kecil,
sayangnya hal kecil itu yang jadi kebutuhanmu.
Like I said...
if there's another color besides black and white,
is it that important, for you to do unnecessary thing?
You, me, us, them..
yea, and so on.
No comments:
Post a Comment